Umat Islam adalah satu-satunya umat yang paling beruntung di dunia sekarang ini kerana mereka memiliki Wahyu Allah yang terpelihara dalam keadaan utuh dan dalam bentuknya yang asli, bebas dari kekotoran campur-tangan manusia. Setiap kata-kata yang ada di dalamnya masih persis sama dengan ketika ia diturunkan kepada Rasulullah saw.
Namun umat Islam ini juga adalah orang-orang yang paling malang di dunia ini, kerana, walaupun mereka memiliki Wahyu Allah tetapi mereka tidak dapat memperoleh berkat dan manfaat wahyu tersebut, yang sebenarnya tidak terhitung banyaknya itu. Al- Qur'an diturunkan Allah kepada mereka agar mereka membacanya, memahami isinya dan berbuat menurut petunjuknya.
Dan dengan pertolongan Kitab ini, mereka disuruh untuk menegakkan pemerintahan di muka bumi Allah ini yang berfungsi sesuai dengan hukum Allah. Al-Qur'an datang untuk memberikan kepada mereka kebesaran dan kekuasaan. Ia datang untuk menjadikan mereka Wakil Allah yang sejati di bumi ini. Dan sejarah telah membuktikan bahawa bila mana mereka (umat Islam) berbuat menurut petunjuk-petunjuk yang terkandung dalam Kitab ini, maka Kitab ini akan memperlihatkan kemampuannya untuk menjadikan mereka imam dan pemimpin dunia.
Tetapi sekarang, kegunaan al- Qur'an bagi mereka hanyalah untuk disimpan di rumah untuk mengusir jin-jin dan hantu-hantu. Mereka menuliskan ayat-ayat al-Qur'an pada lembaran-lembaran kertas lalu menggantungkannya pada leher mereka, atau mencelupkannya ke dalam air dan kemudian meminum airnya, dan mereka membaca ayat-ayat al-Qur'an tersebut tanpa memahami ertinya, namun mereka mengharapkan untuk dapat memperoleh sesuatu berkat daripadanya.
Mereka tidak lagi mencari petunjuk daripadanya untuk mengatur masalah-masalah kehidupan mereka. Mereka tidak lagi menjadikan al-Qur'an sebagai pertimbangan untuk mengetahui apa yang harus mereka percayai, apa sahaja, yang harus mereka kerjakan, dan bagaimana mereka harus melakukan transaksi-transaksi.
Mereka menjauhi al-Qur'an dalam menentukan hukum-hukum apa yang harus mereka ikuti dalam mengikat tali persahabatan dan membuat permusuhan, hak-hak apa yang dimiliki sesama manusia atas diri mereka dan juga hak-hak mereka sendiri atas sesama manusia.
Mereka menjauhi al-Our'an dalam menentukan apa yang benar dan apa yang salah, siapa yang harus dipatuhi perintahnya dan siapa pula yang harus ditentang perintahnya, dengan siapa mereka harus memelihara hubungan dan dengan siapa tidak, siapa teman mereka dan siapa musuh mereka, di mana letak kehormatan, kesejahteraan dan keberuntungan mereka, dan di mana letak kehinaan, kegagalan dan kerugian mereka?
Kaum Muslimin tidak lagi memeriksa masalah-masalah ini dengan al-Qur'an. Mereka sekarang meminta petunjuk tentang masalah-masalah tersebut kepada orang-orang kafir, orang-orang musyrik, oring-orang yang sesat dan hanya mementingkan diri sendiri, kepada suara-suara iblis yang ada dalam diri mereka sendiri, dan mereka mengikuti apa sahaja yang dikatakan oleh unsur-unsur tersebut.
Kerana itu mereka ditimpa bencana yang pasti akan datang, menimpa sesiapa sahaja yang melupakan Allah dan yang mengikuti petunjuk selain dari petunjukNya. Bencana itu menimpa mereka sekarang di India, Cina, Palestin, Syria, Algeria, Maghribi dan di negeri-negeri lainnya. Akan halnya, al-Qur’an sendiri, ia adalah sumber kebaikan yang paling besar. Al-Qur'an mampu memberikan kepada anda manfaat apa pun yang anda inginkan dan sebanyak apa pun yang anda mahu.
Kalau dari al-Qur'an, yang anda cari hanya manfaat yang kecil dan remeh, seperti untuk mengusir jin dan hantu-hantu, ubat untuk orang sakit batuk dan demam, kemenangan dalam pengadilan dan kejayaan dalam mencari kerja, maka yang anda peroleh, memang, hanya hal-hal kecil itu sahaja. Bila yang anda cari hanya kekuasaan di atas dunia dan penguasaan terhadap alam semesta, maka anda juga akan memperolehnya.
Dan kalau anda menginginkan untuk mencapai puncak kebesaran rohani, al-Qur'an juga akan membawa anda ke sana. Ini hanyalah soal kemampuan anda untuk mengambil manfaat daripadanya. Al-Qur'an adalah bagaikan lautan anda hanya mengambil dua titis air daripadanya, padahal, sebenarnya ia mampu memberikan air sebanyak lautan itu sendiri.
Saudara-saudara!
Apa yang diperbuat saudara-saudara kita sesama Muslim terhadap Kitab-Suci Allah adalah sangat bodoh dan patut ditertawakan. Seandainya mereka (saudara-saudara kita sesama Muslim) melihat orang lain berbuat seperti itu terhadap sesuatu yang lain, pasti mereka akan mentertawakannya dan menganggapnya sebagai orang gila. Sekiranya ada orang yang menerima preskripsi dari seorang doktor, lalu preskripsi itu dibungkusnya dengan kain dan digantungkannya di lehernya, atau dicelupkannya ke dalam air dan air itu diminumnya, apa yang akan anda katakan? Tidakkah anda akan mentertawakan dan mengatakan orang itu sebagai orang yang bodoh?
Lihatlah, sekarang ini di depan mata anda semua perbuatan seperti ini sedang dilakukan terhadap preskripsi yang paling berkesan dan tidak ternilai harganya, yang ditulis oleh doktor yang paling besar dari semua doktor, yang dimaksudkan untuk menyembuhkan semua penyakit anda. Namun tidak seorang pun yang tertawa melihat perbuatan ini!
Tidak seorang pun mencuba mengerti bahawa sebuah preskripsi bukanlah untuk digantungkan di leher atau dicelupkan ke dalam air lalu diminum, tetapi untuk menggunakan ubat dengan cara seperti yang-ditunjukkan dalam preskripsi itu.
Artikel asal: ABU A’LA AL-MAUDUDI
0 comments:
Post a Comment