Bismillahirrahmani Rahim..beberapa waktu yang berlalu dalam kesempitan masa disamping tanggungjawab dan amanah yang seakan menimbun. Masa yang terlalu singkat di akhir zaman ini begitu terasa, saat siang malam yang silih berganti tetap berlalu walau tidak dihisab oleh sesiapa. Itulah kebesaran Tuhan Yang Maha Kuasa. Allahu Taala Akbar.
Sudah dua hari di sini, menyewa sejengkal tanah untuk berteduh di kala kehidupan menuntut tanggungjawab yang perlu diselesaikan. Besar rasanya tagihan itu, dan kerdil tubuh yang lesu ini dirasakan makin mengecil. Bagaimana agaknya untuk bercerita, saat tiada siapa sudi menadahkan telinga. Sakit. Sukar. Perit. Jerihnya kehidupan.
Saat tubuh kecil ini meminta belas untuk seketika beradu, lalu suara hati kedengaran. Bisikan demi bisikan. Bangun!! Kehidupan ini terlalu singkat untuk berehat dari berjuang. Terlalu rugi mereka yang mensia-siakan waktu lenang di saat tanggungjawab amanah masih menagih janji.
Lalu dipaksakan jua sekujur tubuh untuk bangkit, mengisi setiap waktu yang tersisa agar lebih bermakna. Perjalanan masih jauh, cita-cita dan impian dalam perjuangan kemanusiaan membangkitkan kembali tenaga yang berbaki.
Sedarlah kini diri sudah dewasa, dan usia bertambah menanti tua yang bakal tiba. Sedang waktu itu terlalu singkat, dimanfaatkan ataupun dibazirkan ia tetap berlalu. Dan akan ada waktu rehat yang panjang, sesudah usai riwayat kehidupan.
Rupanya inilah kehidupan. Dan aku pemuda yang geraknya dalam diam, yang kelihatan kaku di mata insan, yang lesu pada pandangan orang. Cukuplah yang tahu aku sedang berjuang, sebuah bekal ketamadunan yang akan aku tinggalkan. Generasi rabbani yang kenal akan Tuhan, saat aku hanya sendirian berjuang untuk merealisasikan sekudus impian.
Moga diberikan kekuatan sepuluh tenaga pemuda dan tenteraMU yang berjuang. Ketika aku melihat mustahilnya sebuah impian, di sana ada ruh dan bayang yang menghulurkan tangan. Bantulah aku wahai Tuhan untuk melihat berdirinya generasi kecil imam, sebelum aku diangkat diusung pulang. Biar perjalanan bersendirian, biar berjuang tidak berteman, cukuplah dihati adanya Tuhan Yang Menciptakan.
Damailah duhai hati.Perjuangan menjulang agama pasti ada pertolongan walau ujian tidak pernah surut bertandang.
Dunia akhir zaman, ummat perlu dipersiapkan. Rugilah mereka yang menanti hadirnya saat-saat Islam gemilang, sedang lamunan mereka tidak sesekali membantu perjuangan.Ampunkan mereka wahai Tuhan.
0 comments:
Post a Comment